Oleh Ust Arifuddin, S.Ag, M.Pdi dalam kitab Ruqyah Syar’iyyah tanpa Kesurupan, hal 80-81
2. Pentingnya memahami proses kerja jin
Hadits yang masyhur, dari Shofiyyah binti Huyay, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا – أَوْ قَالَ – شَيْئًا »
Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).
Hadits ini menjelaskan pada kita, bahwa syaithon dan jin mengganggu tubuh manusia melalui aliran darah. Untuk lebih jelasnya, silakan baca di kitab Syekh Wahid Abdussalam Bali.
Jadi jika seseorang marah maka ada proses kerja jin (syaithon) sedang menguasai tubuhnya, dimatanya, dihatinya (dada) dan jalur darah lainnya yang terkait apabila seseorang marah. Seperti jika kemarahan itu diikuti dengan ucapan-ucapan kotor, penghinaan, ucapan kesombongan, atau diikuti gerak tangan memukul, kaki menendang, dan lain-lain. Keadaan ini menggambarkan jin ada di titik-titik tersebut sebagai tempatnya dan tempat persembunyiannya (yang biasa meruqyah insya Alloh paham bab ini)
Dan untuk lebih dalam dan detailnya akan dijelaskan di buku pemetaan dan proses kerja jin (insya Alloh)
Bab ini penting untuk proses ruqyah tanpa kesurupan, kaitannya apabila kita ingin meruqyah diri sendiri. Kita tahu dimana kemungkinan-kemungkinan jin itu bersembunyi. Jika ini diketahui peruqyah maka akan terhindar dari reaksi-reaksi kesurupan yang didalamnya bisa saja jin memukul, menyerang dan lain sebagainya.